Halo teman-temanku yang baik hatinya hari ini kita berjumpa
lagi di blog tanyachristian meskipun sampai sekarang ga ada yang pernah
komentar atau bertanya tentang entri blog ini . Yah gapapa resiko blogger.
Kali ini kita akan membahas seputar analisa persaingan di
jalan asia afrika Senayan, Jakarta Pusat dimana sepanjang jalan ini terdapat 5
mall besar namun kita akan berfokus pada analisa strategi bersaing dari mall
senayan city yang saya kunjungi bersama teman-teman Jambi saya pada hari
minggu, 7 November kemarin.
Baru memasuki area jalan asia afrika ,kami sudah mengambil
foto sebagai bukti bahwa kami telah mengeksplorasi senayan city :) yang
bisa kalian lihat pada gambar di samping
Setelah puas berfoto ria, kami memasuki area mall senayan city
yang sudah dipenuhi oleh MODE atau motor gede yang tentunya sangat berkilau,
keren, dan sangat mahal.
Oke… itu foto sebelum memasuki area dalam senayan city. Kita
langsung saja ya membahas apa aja SWOT ( strength, weakness, objective, targets
) dari senayan city dibanding pesaing-pesaingnya di jalan asia afrika.
Bisa dilihat kan betapa kuatnya persaingan dan ramainya jalan ini
1. Strength
·
Senayan City merupakan salah satu mal yang
sanggup memetik sukses di tengah gempuran mal-mal premium pendatang baru.
Meskipun sebenarnya Senayan City berada di wilayah Jakarta Pusat, namun lebih
dekat dengan kawasan Jakarta Selatan, yang dianggap memiliki tipe konsumen high-spender. Terutama, untuk hal
berbau gaya hidup, seperti fashion dan food
·
Konsep mix-used development
yang diterapkan senayaan city mampu
memberi kontribusi pengunjung dari kantor dan apartemen ke mal Senayan City
serta menjadi destinasi masyarakat kelas menengah atas dengan kisaran usia yang
cukup lebar, dari muda hingga dewasa
·
Senayan City menghadirkan beragam tenant untuk memenuhi kebutuhan market-nya—antara lain Department
Store Debenhams, branded outlet
seperti Lacoste, Mango, Zara, Adidas, Calvin Klein, dan 300 tenant lainnya. Pemilihan tenant
sebagai mitra disesuaikan dengan konsep mal dan target market-nya.
·
Senayan city juga menerapkan aneka promosi yang
unik, seperti program “Senayan City Midnight Shopping,”
yaitu program sensasi belanja malam hari yang memberikan aneka penawaran
istimewa seperti potongan harga hingga 70%.
2.
Weakness
·
Biaya periklanan dan promosi yang cukup tinggi
·
Pemasaran ditujukan pada masyarakat menengah ke
atas sehingga membatasi ruang gerak. Ditambah lagi di sekitar senayan city
banyak minimarket kecil yang membidik pas konsumen kelas menengah hingga bawah.
·
Konsep Mall mirip dengan Central Park di Jakarta
Barat sehingga tidak memberikan kesan baru bagi pengunjung baru yang datang.
Plaza Senayan yang bersebrangan dengan senayan city menghadirkan konsep glamour
yang menarik pengunjung.
3.
Opportunities
·
Senayan city yang menghadirkan berbagai pilihan
tenant khususnya fashion dan food merupakan 2 segmen bisnis yang tidak pernah
“mati” perkembangannya
·
Jumlah penduduk meningkat berarti meningkatnya
permintaan
·
Era globalisasi sehingga masyarakat cenderung
mengikuti zaman sehingga konsep mal premium semakin digemari
4.
Threat
· Pusat
perbelanjaan baru dengan konsep yang unik dan berbeda serta dibentuk atas
kerjasama Internasional
· Peraturan
yang berbelit-belit menyebabkan sulitnya investasi luar negeri
· Lokasinya
di jalan Asia Afrika yang membuat Senayan City harus berkompetisi dengan 4 mal
besar lainnya salah satunya plaza senayan
· Maraknya
bisnis online sehingga menurunkan minat masyarakat untuk mengunjungi mall
Sekian yahh informasi seputar analisa persaingan di jalan asia afrika , Senayan, Jakarta Pusat